Obat Iressa: Harapan Baru bagi Penderita Kanker Paru-paru
Saya yakin kalau tidak ada satu orangpun di dunia ini menginginkan dirinya atau keluarganya terkena kanker paru-paru. Tapi kalaupun ada yang mengidap kanker jenis ini, bukan berarti vonis kematian langsung jatuh terhadapnya dan ia harus langsung menyerah menunggu kematian. Yang terpenting, kita harus mengenal kanker paru-paru itu sendiri.
Kanker paru-paru adalah tumor yang tumbuh di paru-paru yang walaupun penyebabnya sebagian besar dari sel-sel di dalam paru-paru itu sendiri, tetapi bisa disebabkan oleh kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Walaupun penyebab utama dari 90% kanker paru-paru pada pria dan 70% pada perempuan ini adalah merokok, tetapi bisa juga disebabkan oleh polusi ataupun makanan
Dulu kita mengenal kemoterapi sebagai pengobatan untuk kanker paru-paru, yaitu pasien diberikan suntikan yang berisi obat anti kanker yang mengandung bahan aktif seperti taxane, cisplatin atau carboplatin dan lain-lain. Obat ini bekerja dengan cara membunuh sel-sel kanker.
Akan tetapi, kemoterapi juga memiliki efek toksin/ racun yang lumayan banyak. Umumnya, pasien mengalami efek samping seperti mual dan muntah, pada seluruh tubuh, dan rambut rontok. Kondisi seperti ini akan makin menurunkan kualitas hidup pasien. Sayangnya, tidak hanya sel kanker yang mati namun sel-sel sehat ikut pula terkena.
Namun, seiring dengan kemajuan dalam dunia medis maka penderita kanker paru-paru memiliki pilihan berobat lain, selain dengan kemoterapi maupun operasi. Pengobatan itu dikenal dengan Targeted Therapy (Terapi target).
Menurut Prof DR Dr A Haryanto Reksodipuro SpP-KHOM dari Divisi Hematologi-Onkologi Medik FKUI/RS Cipto Mangunkusumo/RSK Dharmais kini mulai digunakan obat-obatan yang mempunyai target spesifik pada komponen sel yang berperan dalam proses pertumbuhan dan pembelahan sel kanker.
Obat penemuan baru ini berbahan aktif gefitinib. Saat ini gefitinib telah menjadi pilihan terbaik di banyak negara untuk pengobatan kanker paru. Obat yang memiliki merek dagang Iressa-TM ini, merupakan produksi perusahaan farmasi kelas dunia Astra Zeneca. Penggunaan obat ini akan menghambat pertumbuhan sel tumor dan menghambat pertumbuhan pembuluh darah pada sel kanker, sehingga mencegah penyebaran sel tumor sekaligus menigkatkan kematian sel kanker.
Targeted Therapy ini telah terbukti memiliki manfaat pada kasus kanker stadium lanjut (3B). Pada penelitian IDEAL (Iressa Dose Evaluation in Advance Lung Cancer) 1 dan 2 dilakukan pemberian dosis 250 dan 500 gram per hari. Hasilnya menggembirakan, yakni ada perbaikan radiologik dan klinik sehingga memberikan peningkatan angka harapan hidup berkisar 7-7,6 bulan.
Menurut hasil studi klinis ISEL (Iressa Survival Evaluation in Lung Cancer) menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, terutama pada pasien kanker paru dari etnis Asia. Peningkatan kualitas hidup pasien hingga 40 persen dibandingkan dengan penggunaan placebo yang hanya kurang dari 20 persen.
Obat Iressa yang berbentuk tablet 250 mg ini diberikan kepada pasien kanker paru stadium lanjut atau stadium IIIB dan IV. Obat ini memiliki efek toksik relatif ringan dibandingkan dengan kemoterapi konvensional dan mengurangi efek samping, seperti:
-gatal-gatal
-diare
-mual
Efek samping di atas biasanya muncul pada saat pasien memakan obat Iressa di minggu-minggu kedua/ketiga. Akan tetapi efek di atas malah menandakan kalau obat Iressa itu sebenarnya sudah bekerja dalam tubuh kita.
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang obat Iressa ini, bisa membaca di situs Iressa
Non-small-cell lung carcinoma
Mutasi ini lebih sering terlihat pada orang Asia, wanita, dan bukan perokok (yang juga cenderung lebih sering mengalami adenokarsinoma).
Mutasi ini lebih sering terlihat pada orang Asia, wanita, dan bukan perokok (yang juga cenderung lebih sering mengalami adenokarsinoma).
Saya yakin kalau tidak ada satu orangpun di dunia ini menginginkan dirinya atau keluarganya terkena kanker paru-paru. Tapi kalaupun ada yang mengidap kanker jenis ini, bukan berarti vonis kematian langsung jatuh terhadapnya dan ia harus langsung menyerah menunggu kematian. Yang terpenting, kita harus mengenal kanker paru-paru itu sendiri.
Kanker paru-paru adalah tumor yang tumbuh di paru-paru yang walaupun penyebabnya sebagian besar dari sel-sel di dalam paru-paru itu sendiri, tetapi bisa disebabkan oleh kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Walaupun penyebab utama dari 90% kanker paru-paru pada pria dan 70% pada perempuan ini adalah merokok, tetapi bisa juga disebabkan oleh polusi ataupun makanan
Dulu kita mengenal kemoterapi sebagai pengobatan untuk kanker paru-paru, yaitu pasien diberikan suntikan yang berisi obat anti kanker yang mengandung bahan aktif seperti taxane, cisplatin atau carboplatin dan lain-lain. Obat ini bekerja dengan cara membunuh sel-sel kanker.
Akan tetapi, kemoterapi juga memiliki efek toksin/ racun yang lumayan banyak. Umumnya, pasien mengalami efek samping seperti mual dan muntah, pada seluruh tubuh, dan rambut rontok. Kondisi seperti ini akan makin menurunkan kualitas hidup pasien. Sayangnya, tidak hanya sel kanker yang mati namun sel-sel sehat ikut pula terkena.
Namun, seiring dengan kemajuan dalam dunia medis maka penderita kanker paru-paru memiliki pilihan berobat lain, selain dengan kemoterapi maupun operasi. Pengobatan itu dikenal dengan Targeted Therapy (Terapi target).
Menurut Prof DR Dr A Haryanto Reksodipuro SpP-KHOM dari Divisi Hematologi-Onkologi Medik FKUI/RS Cipto Mangunkusumo/RSK Dharmais kini mulai digunakan obat-obatan yang mempunyai target spesifik pada komponen sel yang berperan dalam proses pertumbuhan dan pembelahan sel kanker.
Obat penemuan baru ini berbahan aktif gefitinib. Saat ini gefitinib telah menjadi pilihan terbaik di banyak negara untuk pengobatan kanker paru. Obat yang memiliki merek dagang Iressa-TM ini, merupakan produksi perusahaan farmasi kelas dunia Astra Zeneca. Penggunaan obat ini akan menghambat pertumbuhan sel tumor dan menghambat pertumbuhan pembuluh darah pada sel kanker, sehingga mencegah penyebaran sel tumor sekaligus menigkatkan kematian sel kanker.
Targeted Therapy ini telah terbukti memiliki manfaat pada kasus kanker stadium lanjut (3B). Pada penelitian IDEAL (Iressa Dose Evaluation in Advance Lung Cancer) 1 dan 2 dilakukan pemberian dosis 250 dan 500 gram per hari. Hasilnya menggembirakan, yakni ada perbaikan radiologik dan klinik sehingga memberikan peningkatan angka harapan hidup berkisar 7-7,6 bulan.
Menurut hasil studi klinis ISEL (Iressa Survival Evaluation in Lung Cancer) menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, terutama pada pasien kanker paru dari etnis Asia. Peningkatan kualitas hidup pasien hingga 40 persen dibandingkan dengan penggunaan placebo yang hanya kurang dari 20 persen.
Obat Iressa yang berbentuk tablet 250 mg ini diberikan kepada pasien kanker paru stadium lanjut atau stadium IIIB dan IV. Obat ini memiliki efek toksik relatif ringan dibandingkan dengan kemoterapi konvensional dan mengurangi efek samping, seperti:
-gatal-gatal
-diare
-mual
Efek samping di atas biasanya muncul pada saat pasien memakan obat Iressa di minggu-minggu kedua/ketiga. Akan tetapi efek di atas malah menandakan kalau obat Iressa itu sebenarnya sudah bekerja dalam tubuh kita.
Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang obat Iressa ini, bisa membaca di situs Iressa