Kelebihan:
1. Jumlah Trombosit, lebih 120.000 / uL
2. Eosinofil, lebih 4,12 %
Nilai trombosit rendah
1. Jumlah Trombosit, lebih 120.000 / uL
2. Eosinofil, lebih 4,12 %
Pemeriksaan darah rutin meliputi 6 jenis pemeriksaan; yaitu
- Hemoglobin / Haemoglobin (Hb)
- Hematokrit (Ht)
- Leukosit: hitung leukosit (leukocyte count) dan hitung jenis (differential count)
- Hitung trombosit / platelet count
- Laju endap darah (LED) / erythrocyte sedimentation rate (ESR)
- Hitung eritrosit (di beberapa instansi)
Hemoglobin (Hb)
Nilai normal dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, wanita 12-16 gram/dL, wanita hamil 10-15 gram/dL
Nilai normal anak 11-16 gram/dL, batita 9-15 gram/dL, bayi 10-17 gram/dL, neonatus 14-27 gram/dL
- Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab lainnya dari rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-obatan: obat antikanker, asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid. Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL.
- Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD (bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemia vera, dan pada penduduk pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan gentamisin.
Hematokrit
Nilai normal dewasa pria 40-54%, wanita 37-47%, wanita hamil 30-46%
Nilai normal anak 31-45%, batita 35-44%, bayi 29-54%, neonatus 40-68%
Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah. Secara kasar, hematokrit biasanya sama dengan tiga kali hemoglobin.
- Ht tinggi (> 55 %) dapat ditemukan pada berbagai kasus yang menyebabkan kenaikan Hb; antara lain penyakit Addison, luka bakar, dehidrasi / diare, diabetes melitus, dan polisitemia. Ambang bahaya adalah Ht >60%.
- Ht rendah (< 30 %) dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal jantung, perlemakan hati, hemolisis, pneumonia, dan overhidrasi. Ambang bahaya adalah Ht <15%.
Leukosit (Hitung total)
Nilai normal 4500-10000 sel/mm3
Neonatus 9000-30000 sel/mm3, Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm3, Anak 10 tahun 4500-13500/mm3, ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm3, postpartum 9700-25700 sel/mm3
Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit, dan sebagainya. Kondisi lain yang dapat menyebabkan leukositosis yaitu:
- Anemia hemolitik
- Sirosis hati dengan nekrosis
- Stres emosional dan fisik (termasuk trauma dan habis berolahraga)
- Keracunan berbagai macam zat
- Obat: allopurinol, atropin sulfat, barbiturat, eritromisin, streptomisin, dan sulfonamid.
Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan post kemoterapi. Penyebab dari segi obat antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.
Leukosit (hitung jenis)
Nilai normal hitung jenis
- Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3)
- Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3)
- Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm3)
- Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 sel/mm3)
- Limfosit 25-35% (absolut 1750-3500 sel/mm3)
- Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm3)
Penilaian hitung jenis tunggal jarang memberi nilai diagnostik, kecuali untuk penyakit alergi di mana eosinofil sering ditemukan meningkat.
- Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen) relatif dibanding limfosit dan monosit dikenal juga dengan sebutan shift to the left. Infeksi yang disertai shift to the left biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the left antara lain asma dan penyakit-penyakit alergi lainnya, luka bakar, anemia perniciosa, keracunan merkuri (raksa), dan polisitemia vera.
- Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif dibanding netrofil disebut shift to the right. Infeksi yang disertai shift to the right biasanya merupakan infeksi virus. Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the right antara lain keracunan timbal, fenitoin, dan aspirin.
Trombosit
Nilai normal dewasa 150.000-400.000 sel/mm3, anak 150.000-450.000 sel/mm3.
- Penurunan trombosit (trombositopenia) dapat ditemukan pada demam berdarah dengue, anemia, luka bakar, malaria, dan sepsis. Nilai ambang bahaya pada <30.000 sel/mm3.
- Peningkatan trombosit (trombositosis) dapat ditemukan pada penyakit keganasan, sirosis, polisitemia, ibu hamil, habis berolahraga, penyakit imunologis, pemakaian kontrasepsi oral, dan penyakit jantung. Biasanya trombositosis tidak berbahaya, kecuali jika >1.000.000 sel/mm3.
Laju endap darah
Nilai normal dewasa pria <15 mm/jam pertama, wanita <20 mm/jam pertama
Nilai normal lansia pria <20 mm/jam pertama, wanita <30-40 mm/jam pertama
Nilai normal wanita hamil 18-70 mm/jam pertama
Nilai normal anak <10 mm/jam pertama
- LED yang meningkat menandakan adanya infeksi atau inflamasi, penyakit imunologis, gangguan nyeri, anemia hemolitik, dan penyakit keganasan.
- LED yang sangat rendah menandakan gagal jantung dan poikilositosis.
Hitung eritrosit
Nilai normal dewasa wanita 4.0-5.5 juta sel/mm3, pria 4.5-6.2 juta sel/mm3.
Nilai normal bayi 3.8-6.1 juta sel/mm3, anak 3.6-4.8 juta sel/mm3.
- Peningkatan jumlah eritrosit ditemukan pada dehidrasi berat, diare, luka bakar, perdarahan berat, setelah beraktivitas berat, polisitemia, anemiasickle cell.
- Penurunan jumlah eritrosit ditemukan pada berbagai jenis anemia, kehamilan, penurunan fungsi sumsum tulang, malaria, mieloma multipel, lupus, konsumsi obat (kloramfenikol, parasetamol, metildopa, tetrasiklin, INH, asam mefenamat)
Keping darah atau trombosit merupakan suatu sel dalam plasma darah yang memiliki bentukan yang kecil dan bundar. Sama halnya dengan sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit), trombosit diproduksi di sumsum tulang dan memiliki peranan yang vital dalam proses pembekuan darah di dalam tubuh.
Nilai trombosit rendah
Nilai trombosit yang rendah (<150.000/mL) atau dalam istilah medis dikenal dengan istilah trombositopenia ini dapat disebabkan dan dikategorikan menjadi dua faktor, yakni:
- Gangguan di mana sumsum tulang tidak dapat menghasilkan trombosit yang cukup
- Kondisi di mana trombosit yang digunakan (dikonsumsi) atau dihancurkan lebih cepat dari biasanya
Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan trombosit yang rendah:
- Idiopatik Trombositopenia (ITP), juga dikenal juga sebagai immune trombositopenia purpura, merupakan suatu keadaan dimana antibodi menyerang trombosit dalam tubuhnya sendiri.
- Infeksi virus, seperti: mononukleosis, hepatitis, HIV atau campak.
- Obat-obatan tertentu, seperti aspirin dan ibuprofen, beberapa antibiotik (terutama golongan sulfa), colchicine dan indomethacin, antagonis H-2, hidralazine, isoniazid, quinidine, thiazide diuretik, dan tolbutamid.
- Heparin-induced thrombocytopenia (HIT), seseorang yang sedang mendapatkan terapi heparin juga dapat menurunkan nilai trombosit darahnya.
- Leukemia, limfoma, atau kanker lain yang telah menyebar (bermetastasis) ke sumsum tulang, seseorang dengan kanker biasa akan sering mengalami pendarahan yang berlebihan karena jumlah trombosit yang menurun secara signifikan
- Anemia aplastik, suatu kondisi di mana produksi semua sel darah berkurang secara signifikan termasuk produksi dari trombosit itu sendiri.
- Penyakit dengan perdarahan kronis, seperti perdarahan kronis pada tukak lambung
- Sepsis, infeksi berat terutama yang disebabkan oleh infeksi bakteri khususnya bakteri Gram-negatif
- Sirosis, kondisi terbentuknya jaringan parut di hati akibat kerusakan hati jangka panjang
- Penyakit autoimun, seperti Lupus, dimana sistem imun memproduksi antibodi yang dapat menyerang organ dan jaringan tubuhnya sendiri, sehingga dapat menyebabkan peningkatan kerusakan trombosit.
- Kemoterapi atau terapi radiasi, dapat mempengaruhi kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi trombosit.
- Disseminated Intravascular Coagulation (DIC), thrombocytopenic purpura (TTP) dan hemolytic uremic syndrome (HUS), dapat menyebabkan lebih sedikit trombosit yang bersirkulasi dalam darah
- Paparan bahan kimia beracun, seperti pestisida, benzene dan arsenic.
Jika nilai jumlah trombosit turun dibawah 20.000/mL, perdarahan spontan dapat terjadi dan dianggap sebagai risiko yang mengancam jiwa. Seseorang dengan jumlah yang sangat rendah dapat diberikan trombosit konsentrat melalui transfusi sebagai cara menaikkan trombosit
Nilai trombosit tinggi
Sebaliknya, nilai trombosit yang tinggi dari nilai normal (>450.000/mL), dalam istilah medis juga sering dikenal dengan istilah trombositosis. Keadaan ini juga merupakan hasil kondisi yang ada seperti:
- Kanker, paling umum kanker pada paru-paru, pencernaan, ovarium, payudara atau limfoma
- Anemia, khususnya anemia defisiensi besi dan anemia hemolitik
- Peradangan seperti penyakit radang usus/ inflammatory bowel disease (IBD) atau rheumatoid arthritis
- Penggunaan pil KB (kontrasepsi oral)
Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Rendah
Trombositopenia adalah kondisi di mana Anda memiliki jumlah trombosit darah terlalu rendah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:
- Leukemia
- Anemia aplastik
- Sirosis
- Idiopathic Trombocytopenic Purpura (ITP)
- Defisiensi zat besi dan asam folat
- Gangguan sistem kekebalan tubuh
- Kehamilan
- Efek samping dari obat tertentu; kemoterapi
- Infeksi, seperti sepsis dan demam berdarah dengue.
Penyebab dan Tanda Gejala Trombosit Tinggi
Jumlah trombosit yang terlampau tinggi dalam istilah medis disebut trombositosis. Hal ini dapat terjadi akibat adanya kondisi seperti:
- Kanker
- Anemia hemolitik dan defisiensi besi
- Tuberkulosis
- Polisitemia vera (kelainan sumsum tulang)
- Penggunaan pil KB
- Tinggal di dataran tinggi
Selain itu, beberapa kondisi yang juga dapat menyebabkan trombosit meningkat sementara adalah pemulihan pasca tindakan operasi besar atau setelah trauma fisik, kelelahan, juga pemulihan dari konsumsi alkohol berlebihan.
Trombositosis seringkali tidak disertai gejala. Namun apabila terjadi, gejalanya bisa meliputi sakit kepala, pusing, sakit dada, pingsan, pandangan berkunang-kunang, mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki. Pengobatannya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dalam kebanyakan kasus, jumlah trombosit Anda akan kembali normal setelah penyebab trombositosis teratasi.
Jumlah trombosit normal penting untuk memastikan kemampuan tubuh dalam menangani luka secara alami. Jika Anda mengalami beberapa gejala kelainan jumlah trombosit, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
=========================================================
=========================================================
Kadar eosinofil yang merupakan salah satu jenis sel darah putih dapat menjadi salah satu indikator ada tidaknya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang.
Eosinofil adalah jenis sel darah putih selain empat jenis lainnya, yang memiliki fungsi penting untuk sistem kekebalan tubuh. Kelima jenis sel darah putih ini diproduksi oleh sumsum tulang, yaitu eosinofil, neutrophil, limfosit, monosit, dan basofil. Tiap jenis sel darah ini akan terpengaruh dengan cara berbeda setiap kali seseorang mengalami penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.
Eosinofil bekerja melindungi tubuh dengan dua cara utama:
- Membasmi parasit, virus, dan bakteri, serta menciptakan respons inflamasi yang membantu mengontrol respons imun, terutama terhadap alergi.
- Berperan penting dalam peradangan yang berhubungan dengan penyakit asma dan alergi. Alergi sendiri adalah respons sistem kekebalan tubuh yang melibatkan peradangan kronis. Meski demikian, kadang peradangan dapat terjadi berlebihan sehingga menyebabkan kerusakan jaringan.
Normal tidaknya kadar sel darah putih, termasuk eosinofil, menjadi indikator ada tidaknya penyakit yang sedang diidap seseorang. Umumnya, kadar eosinofil tersebut ditemukan saat dokter menerapkan pemeriksaan darah lengkap pada pasien.
Kadar normal eosinofil dalam tubuh adalah 350 sel eosinofil tiap mikrofilter darah. Atau 0,0%-0,6% pada pemeriksaan hitung jenis (differential count), namun rentang normal ini bervariasi antara beberapa laboratorium. Kondisi saat kadar eosinofil lebih tinggi dari normal disebut eosinofilia, yang mengindikasikan adanya reaksi alergi, kanker, ataupun infeksi parasit. Orang dewasa disebut mengalami eosinofilia saat kadar eosinofilnya lebih dari 500 per mikroliter darah.
Penanganan kemudian dapat diberikan setelah gangguan kesehatan yang dialami pasien terdeteksi. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seseorang memiliki lebih dari 350 sel eosinofil, maka kondisi ini dapat merujuk pada beberapa penyebab antara lain:
- Eksim.
- Asma.
- Alergi.
- Scarlett Fever.
- Lupus.
- Leukemia.
- Kolitis ulserativa.
- Penyakit Crohn.
- Peradangan kandung empedu.
- Sindrom Hipereosinfilia.
- Lymphatic filariasis.
- Kanker ovarium, kanker paru, atau pun kanker lambung.
- Infeksi cacing atau Trichinosis.
- Penyakit yang menyerang jaringan penghubung: sindrom Chrug, eosinophilic fasciitis, polyarteritis nodosa.
- Rheumatoid arthritis.
- Sindrom myalgia eosinophilia.
- Emboli kolesterol.
Selain kondisi di atas, kelebihan jumlah eosinofil dapat juga terjadi pada esofagitis eosinofilia, yaitu reaksi inflamasi pada kerongkongan yang menyebabkan mual, sulit menelan, dan sakit perut. Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa.Pria berusia 30-50 tahun dikatakan lebih sering terkena.
Penyebab kadar eosinofil berlebih pada intinya didasari oleh penyakit penyerta atau kondisi yang mendasarinya. Kadar eosinofil ekstrim, seperti pada sindrom hipereosinofilia, dapat menjadi kondisi yang berbahaya jika tidak ditangani secara tepat. Kondisi ini terjadi saat seseorang memiliki lebih dari 1500 eosinofil per mikroliter darah, dengan adanya kerusakan organ tertentu akibat aktivitas sel eosinofil tersebut. Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun diduga karena terdapat mutasi genetik pada sel-sel di sumsum tulang pembuat sel darah putih. Kelompok usia 20-50 tahun dikatakan lebih sering terserang kondisi ini, meskipun jarang, namun anak-anak juga bisa terkena.
Penggunaan obat tertentu seperti penekan nafsu makan (amphetamine) dan beberapa laksatif yang mengandung psyllium atau pun antibiotik ternyata juga dapat meningkatkan kadar eosinofil.
Tingginya kadar eosinofil dalam darah hanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan darah. Biasanya dokter akan menganjurkan pemeriksaan darah sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan dan untuk memasatikan diagnosis. Terutama bagi Anda yang memiliki gejala-gejala yang mengarah kepada kondisi tertentu, dengan salah satu indikasinya adalah kelainan pada kadar eosinofil dalam tubuh. Untuk menghindari risiko komplikasi, dokter dapat memberikan obat-obatan seperti kortikosteroid dan pemeriksaan berkala untuk pasien yang mengalami sindrom hipereosinofili.
Apa artinya hasil eosinofil yang tinggi ataupun rendah?
Kadar rendah (eosinopenia)
Kadar eosinofil yang normal bisa nol atau tidak ada sama sekali. Biasanya, apabila Anda baru sekali melakukan tes darah ini dan menemukan bahwa jenis sel darah putih yang ini rendah, biasanya belum tentu mengindikasikan adanya masalah.
Namun, ada beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan kadar sel darah putih ini menjadi rendah. Kondisi ini disebut dengan eosinopenia. Eosinopenia salah satunya bisa disebabkan karena Anda mabuk atau terlalu banyak mengonsumsi obat steroid. Kelebihan produksi kortisol dalam tubuh juga dapat menahan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan eosinopenia.
Rendahnya jumlah eosinofil mungkin juga dapat disebabkan oleh perubahan waktu. Misalnya saja, dalam kondisi normal dan sehat, eosinofil akan memiliki jumlah paling rendah di pagi hari dan akan mencapai kadar tertingginya di malam hari. Namun, apabila seluruh jenis sel darah putih terhitung rendah, Anda mungkin patut waspada sebab hal itu bisa menjadi penanda adanya masalah dengan sumsum tulang.
Kadar tinggi (eosinophilia)
Tingkat eosinofil tinggi berkisar antara 500 dan 1.500 per mikroliter darah. Ketika kadar eosin dalam tubuh menjadi tinggi, kondisi ini dikenal dengan eosinophilia. Ada sejumlah penyebab terjadinya eosinophilia, termasuk:
- Alergi
- Asma
- Sel-sel darah abnormal yang dikenal sebagai neoplasma myeloid hypereosinophilic
- Kondisi peradangan, seperti penyakit celiac atau penyakit radang usus
- Kondisi kulit inflamasi, seperti dermatitis atau eksim
- Pertumbuhan kanker termasuk penyakit Hodgkin
- Infeksi parasit
- Reaksi terhadap obat-obatan
Eosinophilia bukan hanya disebabkan oleh tingginya kadar eosinofil dalam darah, melainkan juga karena terdapat banyak di jaringan tubuh.
Selain memeriksa darah, dokter biasanya juga memastikan kondisi ini lewat cek lendir hidung. Bila muncul gejala tertentu seperti demam, mungkin dokter akan menyarankan orang yang menderita eosinosiphilia dirawat di rumah sakit untuk perawatan intensif.
Yang perlu diketahui dari hasil tes
Hasil normal
Pada orang dewasa, pembacaan sampel darah normal akan menunjukkan kurang dari 500 sel eosinofil per mikroliter darah. Pada anak-anak, tingkat sel darah putih bervariasi sesuai usia.
Hasil yang tidak normal
Jika Anda memiliki lebih 500 sel eosinofil per mikroliter darah, maka itu bisa menandakan bahwa Anda memiliki gangguan yang dikenal sebagai eosinofilia.
- Eosinophilia ringan, yaitu sebanyak 500 hingga 1.500 sel per mikroliter)
- Eosinophilia moderat, yaitu sebanyak 1.500 hingga 5.000 sel per mikroliter)
- Eosinophilia berat, yaitu lebih besar dari 5.000 sel per mikroliter).
Eosinofilia bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Infeksi oleh cacing parasit
- Penyakit autoimun
- Reaksi alergi yang parah
- Eksim
- Asma
- Alergi musiman
- Leukemia dan beberapa jenis kanker lainnya
- Kolitis ulserativa
- Demam berdarah
- Lupus
- Penyakit Crohn
- Reaksi obat yang signifikan
- Penolakan transplantasi organ