Kondisi infeksi saluran kemih lebih umum terjadi pada wanita dan jarang terjadi pada pria. ISK diperkirakan mempengaruhi sekitar 3 persen pria di seluruh dunia setiap tahunnya.
BaBeberapa kasus ISK membutuhkan pembedahan. Untuk itu penting mengenal infeksi ini lebih dalam dan beberapa obat / antibiotik yang dapat dikonsumsi selama masa pengobatan.
Apa itu Infeksi Saluran Kemih (ISK)?
Infeksi saluran kemih atau kencing merupakan suatu kondisi dimana terjadinya infeksi pada kandung kemih, ginjal, dan juga saluran kemih seperti ureter dan uretra.
Apabila Anda mengalami rasa nyeri saat buang air kecil disertai dengan anyang-anyangan (rasa ingin buang air kecil yang terus menerus), kemungkinan besar Anda mengalami infeksi pada saluran Kencing.
ISK dapat digolongkan menjadi tiga:
- Uretritis akut (saluran kencing)Saat buang air kecil, lubang saluran kemih terasa perih. Disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran kemih. Uretritis juga dapat disebabkan oleh sexual transmitted disease (STD), seperti gonore dan herpes.
- Sistitis akut (kandung kemih), infeksi kandung kemih akutSistitis paling umum disebabkan oleh bakteri E.coli. Penderita akan merasa nyeri di bagian panggul dan perut bagian bawah.
- Pielonefritis akut (ginjal), infeksi ginjal akutPielonefritis adalah infeksi sistem Urine yang diakibatkan oleh bakteri atau jamur. Penderita akan merasa nyeri pada pinggang disertai sakit kepala dan mual.
Selain itu terdapat pula ISK berulang (rekuren). Kondisi ini merujuk kepada infeksi saluran kencing yang telah sembuh, lalu terjadi infeksi kembali.
- Kambuh (relaps), kurang dari 2 minggu pasca sembuh
- Infeksi ulang, lebih dari 2 minggu pasca dinyatakan sembuh
Berbagai kondisi infeksi di atas memerlukan perawatan dengan mengkonsumsi obat antibiotik untuk ISK.
Mengapa Bisa Terjadi ISK?
Pada umumnya, air kencing mengandung bakteri dalam jumlah tertentu. Bakteri ini merupakan bakteri komensal (baik) yang berada pada saluran kemih. Tapi, tidak untuk ginjal atau kandung kemih.
Bakteri dapat naik ke kandung kemih hingga ke ginjal melalui instrumen, seperti pemasangan kateter.
Bakteri yang paling sering menjadi penyebab infeksi saluran kencing adalah Escherichia coli. E.coli umumnya ditemukan pada saluran pencernaan, namun bakteri ini dapat masuk ke saluran kemih karena berbagai sebab, salah satunya adalah kekeliruan saat membersihkan daerah ini.
Infeksi oleh kuman ini lebih jarang ditemukan pada pria dibandingkan wanita karena:
- Jarak yang lebih jauh antara meatus uretra (lubang kencing) dan daerah perianal (daerah sekitar anus).
- Saluran kencing (uretra) laki-laki lebih panjang dibandingkan wanita
- Aktivitas bakterisida (perusak bakteri) cairan pada prostat pria
Bagaimana Pengobatannya?
Pemberian antibiotik untuk infeksi saluran kencing atau kemih ini secara empiris harus berdasarkan pemahaman resistensi lokal dan riwayat pengobatan sebelumnya.
Berikut adalah beberapa pililhan obat dan antibiotik untuk infeksi saluran kemih:
-
Urotractin
Urotractin adalah antibiotik yang memiliki komposisi pipemidic acid atau asam pipemidat. Asam pipemidat pada urotractin akan menghambat perkembang biakan dari bakteri gram negatif, gram positif, dan bakteri lainnya pada ISK. Urotractin dapat menghentikan penyebaran dan pertumbuhan dari bakteri infeksi saluran kemih. -
Ciprofloxacin
Ciprofloxacin adalah antibiotik yang ditujukan untuk mengobati infeksi akibat bakteri, ciprofloxacin tidak dapat mengatasi infeksi akibat virus. Antibiotik ciprofloxacin akan membunuh dan menghentikan perkembangan bakteri. Ciprofloxacin cocok untuk mengobati infeksi saluran kemih. Selain itu ciprofloxacin juga dapat mengobat infeksi lainnya, seperti infeksi pencernaan, infeksi mata, dan lainnya. -
Levofloxacin
Levofloxacin merupakan antibiotik untuk infeksi saluran kemih yang memiliki golongan quinolone. Levofloxacin juga bekerja dengan membunuh bakteri sekaligus menghentikan perkembangan dan penyebarannya. -
Doxycycline
Doxycycline dapat mengobati ISK karena merupakan golongan antibiotik tetrasiklin. Selain mengobati ISK, doxycycline juga dapat mengobat infeksi paru-paru, mulut, kulit, serta infeksi penyakit seksual seperti sifilis. Doxycycline cocok untuk mengobat infeksi akibat bakteri, bukan karena virus atau jamur. -
Azithromycin
Cefila mengandung komposisi Cefixime. Kandungan cefixime pada cefila ampuh untuk membunuh bakteri dan mengobat infeksi seperti infeksi tenggorokan, telinga, dan kulit. Cefixime juga baik sebagai antibiotik untuk infeksi saluran kemih. -
Cefila
Cefila mengandung komposisi Cefixime. Kandungan cefixime pada cefila ampuh untuk membunuh bakteri dan mengobat infeksi seperti infeksi tenggorokan, telinga, dan kulit. Cefixime juga baik sebagai antibiotik. -
Cefat
Cefat memiki kandungan Cefadroxil monohydrate dan memiliki fungsi sebagai antibiotik. Cefat dapat melawan bakteri gram negatif dan positif mengakibatkan ISK. Cefat juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran pencernaan, kulit, dan pernapasan.
Kesimpulan
- ISK merupakan suatu kondisi infeksi pada ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih lainnya (uretra atau ureter).
- Kondisi ini sebenarnya lebih jarang dialami oleh pria dibandingkan dengan wanita.
- Infeksi dapat terjadi karena bakteri naik melalui saluran kemih ke kandung kemih hingga ke ginjal.
- ISK terutama disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.
- Infeksi ini dapat diobati dengan antibiotik seperti Urotractin, ciprofloxacin, dan levofloxacin.
Azithromycin secara umum memiliki sensitivitas luas, yang mana dapat digunakan pada beberapa infeksi bakteri gram negatif dan juga beberapa infeksi bakteri gram positif, sedangkan ciprofloxacin lebih efektif / sensitif untuk digunakan pada infeksi bakteri gram negatif.
Jenis-jenis antibiotik untuk tipes
Infeksi bakteri seperti tipes dapat ditangani dengan pemberian antibiotik. Antibiotik untuk tipes adalah obat yang berfungsi untuk menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan bakteri.
Karena itu, antibiotik tidak bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Misalnya, pilek dan flu.
Antibiotik untuk tipes harus diresepkan oleh dokter agar sesuai dengan kondisi kesehatan penderita. Beberapa jenis antibiotik yang biasa diberikan meliputi:
1. Ciprofloxacin
Salah satu antibiotik untuk tipes yang umum diresepkan oleh dokter adalah ciprofloxacin. Termasuk dalam antibiotik golongan fluoroquinolone, ciprofloxacin tersedia dalam bentuk tablet hingga suntik.
Antibiotik untuk tipes ini tidak boleh diberikan pada anak-anak berusia di bawah 18 tahun, kecuali mereka memiliki infeksi yang tidak mempan diobati dengan antibiotik lainnya.
Ciprofloxacin dapat berinteraksi dengan beberapa obat lainnya, seperti antasida atau sediaan obat yang mengandung zat besi atau zinc. Jadi, perlu jeda waktu di antara konsumsi ciprofloxacin dan obat-obatan tersebut.
Jika Anda tidak mengonsumsi obat-obatan lain atau tidak memiliki kondisi medis lain yang serius, efek samping ciprofloxacin biasanya meliputi diare, mual, muntah, dan ruam.
Meski jarang, ciprofloxacin juga bisa menyebabkan efek samping yang serius. Contohnya, gangguan pada tendon, masalah saraf, perubahan suasana hati atau perilaku yang serius, atau kondisi gula darah rendah.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami efek samping tersebut.
2. Azithromycin
Antibiotik untuk tipes berikutnya adalah azithromycin. Antibiotik untuk tipes ini bisa diresepkan oleh dokter bila bakteri tidak lagi mempan diobati dengan ciprofloxacin.
Anda tidak boleh menggunakan azithromycin jika memiliki alergi terhadap obat ini, pernah terkena penyakit kuning, atau mengalami gangguan hati karena penggunaan azithromycin.
Apabila Anda juga menggunakan obat antasida yang mengandung aluminum atau magnesium, tunggu setidaknya dua jam sebelum atau sesudahnya untuk mengonsumsi azithromycin.
Diare, mual, muntah, sakit perut, dan sakit kepala merupakan efek samping dari azithromycin. Sementara reaksi alergi akibat obat ini bisa menimbulkan gejala berupa gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak pada wajah dan tenggorokan, serta ruam.
Segeralah cari bantuan medis jika Anda merasa mengalami efek samping akibat antibiotik untuk tipes satu ini.
3. Ceftriaxone
Ceftriaxone adalah obat antibiotik untuk tipes yang dapat diberikan pada anak-anak maupun dewasa. Namun beri tahu dokter jika Anda atau anak Anda memiliki kadar gula darah tinggi. Kenapa?
Pasalnya, beberapa produk ceftriaxone mengandung gula. Jenis antibiotik untuk tipes ini juga tidak boleh diberikan pada bayi baru lahir dengan kadar bilirubin tinggi.
Obat-obatan lain yang dapat berinteraksi dengan ceftriaxone adalah vitamin dan produk-produk herbal. Karena itu, informasikan pada dokter jika Anda rutin mengonsumsi suplemen maupun obat herbal tertentu.
Efek samping ceftriaxone bisa berupa feses yang kering dan hitam, sakit dada, menggigil, batuk, demam, buang air kecil terasa sakit, sesak napas, dan sakit tenggorokan.
Sebagian besar efek samping tersebut biasanya tidak memerlukan penanganan medis khusus, dan akan hilang seiring tubuh yang menyesuaikan diri dengan obat.
4. Cefixime
Cefixime adalah obat antibiotik untuk tipes yang berfungsi menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik untuk tipes yang termasuk golongan sefalosporin ini aman diberikan untuk anak dan dapat dikonsumsi secara oral.
5. Cotrimoxazole
Cotrimoxazole adalah obat antibiotik untuk tipes golongan sulfonamide yang terdiri dari kombinasi trimethoprim dan sulfamethoxazole.
Antibiotik untuk tipes ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab tipes. Cotrimoxazole tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi (cair) untuk dikonsumsi langsung dengan air.
Penanganan tipes umumnya bisa dilakukan di rumah, dengan pemberian antibiotik selama minimal 7-14 hari. Gejala biasanya akan membaik dalam 2-3 hari setelah mengonsumsi antibiotik.
Namun jangan langsung menghentikan pengobatan antibiotik meski Anda sudah merasa baikan. Berhenti mengonsumsi antibiotik tanpa anjuran dokter bisa membuat bakteri resistan terhadap antibiotik di kemudian hari.
Bila resistansi antibiotik terjadi, Anda akan membutuhkan jenis antibiotik yang lebih keras untuk mengatasi infeksi bakteri tersebut.
1. BAQUINOR F 500MG TAB
Salah satu obat infeksi saluran kencing pada wanita dan pria adalah Baquinor Forte. Obat ini termasuk golongan kuinolon yang berfungsi untuk mengatasi infeksi. Bukan hanya pada saluran kencing, tetapi juga saluran pernafasan atas, saluran cerna, kulit, maupun jaringan lunak.
Mengandung Ciprofloxacin, Baquinor Forte adalah antibiotika yang aktif terhadap bakteri gram negatif dan gram positif. Konsumsi obat bisa dilakukan sebelum atau setelah makan.
Kisaran harga: Rp19.238 per tablet, harga dapat berubah setiap saat
2. FLOXIFAR 500MG TAB 100S
Merek obat lain yang bisa digunakan untuk mengobati infeksi saluran kencing adalah FLOXIFAR. Kandungan dalam produk ini adalah Ciprofloxacin HCl atau sama dengan Ciprofloxacin 500 mg.
Kegunaan FLOXIFAR adalah untuk mengatasi infeksi. Bukan hanya pada saluran kencing, tetapi juga saluran pernafasan atas, saluran cerna, kulit, dan jaringan lunak.
Penggunaan obat pada wanita menyusui dan wanita hamil serta anak berusia kurang 12 tahun perlu mendapat perhatian khusus. Begitu juga bagi penderita yang memiliki hipersensitif kandungan Ciprofloxacin.
Kisaran harga: Rp734 per tablet, harga dapat berubah setiap saat
3. TEQUINOL 500MG TAB 30S
Jenis obat lainnya yang memiliki kandungan yang sama dengan FLOXIFAR adalah TEQUINOL. Obat ini berfungsi untuk mengatasi infeksi saluran kencing pada pria maupun wanita. Penggunaan obat yang termasuk golongan antibiotika ini harus dilakukan sampai habis.
Kisaran harga: Rp18.430 per tablet, harga dapat berubah setiap saat
4. HELIXIM 100MG/5ML D SYR 30ML
Obat lain yang juga bisa dibeli dengan resep dokter adalah HELIXIM. Kandungan dalam HELIXIM adalah Cefixime trihydrate yaitu jenis antibiotik yang termasuk golongan Sefalosporin.
Kegunaan Cefixime adalah untuk mengatasi infeksi saluran kencing tak terkomplikasi. Selain itu, kandungan ini juga digunakan untuk mengobati otitis media, tonsillitis, bronkitis akut, faringitis, dan sebagainya.
Kisaran harga: Rp19.621 per botol, harga dapat berubah setiap saat
5. TOCEF SYRUP 100MG/5ML
TOCEF adalah obat antibiotik infeksi saluran kencing yang bisa diperoleh di Apotek K24. Obat berbentuk sirup ini memiliki kandungan zat aktif Cefixime trihydrate.
TOCEF SYRUP sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Hal ini untuk menghindari perasaan tidak nyaman di perut setelah minum obat. Adapun efek samping yang mungkin dialami adalah mual, muntah, konstipasi, diare, dan rasa panas di ulu hati.
Kisaran harga: Rp99.392 per botol, harga dapat berubah setiap saat
6. CEPTIK 100MG CAP
Obat infeksi saluran kencing yang dapat digunakan oleh pria dan wanita adalah CEPTIK. Obat ini berfungsi mengatasi infeksi yang terjadi pada saluran kencing maupun kelamin, termasuk pula saluran pernafasan atas, kulit dan jaringan lunak.
Sebagai obat yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter, Anda juga perlu memperhatikan dosis pemakaian.
Kisaran harga: Rp36.434 per tablet, harga dapat berubah setiap saat
7. CEFSPAN SIRUP 30ML 100MG/5ML
CEFSPAN adalah obat yang memiliki kandungan Cefixime sehingga harus dikonsumsi dengan resep dokter. Fungsinya sama yaitu untuk meringankan masalah infeksi saluran kencing yang dialami pria maupun wanita. Selain sirup, Cefspan juga ada dalam bentuk tablet.
Kisaran harga: Rp 145.199,- / Botol,
8. Cefixime NOVELL 200MG CAP 50S
Cefixime adalah produk obat antibiotika generik yang dapat diresepkan dokter untuk mengatasi masalah infeksi pada saluran kencing dan kelamin. Termasuk dalam golongan obat keras, dosis penggunaan harus sesuai anjuran dan dikonsumsi sampai habis.
Kisaran harga: Rp5.700 per tablet, harga dapat berubah setiap saat
9. SPORETIK 30ML D.SYR 100MG/ML
Dokter juga bisa meresepkan obat SPORETIK untuk mengatasi masalah infeksi saluran kencing. Kandungan di dalamnya adalah Cefixime.
Kisaran harga: Rp124.145 per botol, harga dapat berubah setiap saat